Bulan Suro bagi masyarakat
yang tinggal
di Pantai Depok,Kabupaten Bantul, Jogjakarta adalah bulan yang penuh suka cita dan berkah. Pada bulan itu, seluruh warga, baik yang tinggal maupun yang sehari-harinya berjualan di sekitar Pantai Depok, bersuka cita menyambut upacara ritual sedekah laut yang dipersembahkan bagi sang penguasa laut selatan, yang rutin diadakan setiap tahun.
Prosesi ritual itu, melarung sesaji berupa gunungan hasil bumi, ayam ingkung,
kembang setaman, celana dan juga baju yang biasa mereka pakai sehari-hari. Semuanya dipersembahkan bagi penguasa laut Selatan, sebagai bukti kepasrahan dan ungkapan syukur atas berkah dari laut yang mereka nikmati selama ini. Mereka, dengan dipimpin oleh seorang tetua adat desa setempat, berdoa, menembang, menari menyesuaikan kostum apa yang mereka pakai selama acara prosesi. Ada kelompok yang menjelma menjadi pasukan atau Bergodo Cepet alias Siluman Buto Ijo dengan taring yang sangat mengerikan; ada yang tetap menjadi Bergodo Kakilima karena sehari-harinya menjadi pedagang kakilima di Pantai Depok, juga Bergodo Nelayan dan tak ketinggalan Bergodo Bakul Ikan. Dan yang tak kalah meriah adalah gadis-gadis cantik berkebaya biru dan orange, yang menjelma menjadi dayang-dayang sambil membawa nampan-nampan berisi kembang dan sesaji ritual lainnya seperti dupa, takir, dan lain-lain.
kembang setaman, celana dan juga baju yang biasa mereka pakai sehari-hari. Semuanya dipersembahkan bagi penguasa laut Selatan, sebagai bukti kepasrahan dan ungkapan syukur atas berkah dari laut yang mereka nikmati selama ini. Mereka, dengan dipimpin oleh seorang tetua adat desa setempat, berdoa, menembang, menari menyesuaikan kostum apa yang mereka pakai selama acara prosesi. Ada kelompok yang menjelma menjadi pasukan atau Bergodo Cepet alias Siluman Buto Ijo dengan taring yang sangat mengerikan; ada yang tetap menjadi Bergodo Kakilima karena sehari-harinya menjadi pedagang kakilima di Pantai Depok, juga Bergodo Nelayan dan tak ketinggalan Bergodo Bakul Ikan. Dan yang tak kalah meriah adalah gadis-gadis cantik berkebaya biru dan orange, yang menjelma menjadi dayang-dayang sambil membawa nampan-nampan berisi kembang dan sesaji ritual lainnya seperti dupa, takir, dan lain-lain.
Pada bulan Suro kali ini ritual sedekah laut jatuh pada senin sore (26/1/2009), menjelang malam Selasa Kliwon, hari yang juga dianggap baik oleh masyarakat sekitar pantai, selain Jumat Kliwon.
Asap dupa telah membumbung tinggi, doa syukur telah dipanjatkan dan semua sesaji dilarungkan ke laut Selatan. Sebagian peserta yang bertugas melarung bergerak ke arah laut, menghantarkan persembahan.
Di akhir ritual, 2000 buah takir berisi nasi yang ditaburi suwiran ayam panggang, kacang tanah goreng dan telur dadar, yang tadi dibawa selama prosesi dibagikan kepada pengunjung pantai, sebagai ungkapan terimakasih.
Lazimnya mahluk hidup yang selalu diberi kemudahan dan berkah rejeki oleh alam semesta. Masyarakat Pantai Depok pun berupaya menyelaraskan diri mereka pada semesta, dan manusia
di sekelilingnya. Dengan memberikan persembahan kepada alam dan lingkungannya. (ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar